Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menetapkan sejumlah kadernya untuk maju di Pilpres 2019 mendatang. Mantan Presiden PKS Anis Matta menjadi salah satu kandidat kuat.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menetapkan sembilan kadernya yang bakal diusung di Pilpres 2019 mendatang. Mantan Presiden PKS Anis Matta menjadi salah satu kandidatnya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta tidak hanya menjadi tim sukses (Timses) dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta untuk mengkapitalisasi sembilan calon presiden (Capres) yang sudah disodorkan. Hal itu menjadi salah satu strategi pemenangan Pemilu 2019.
Seluruh partai politik (Parpol) ditantang mengajukan kader potensialnya untuk bertarung di Pilpres 2019. Sehingga, para kandidat bisa saling adu program dan gagasan untuk Indonesia ke depan.
Calon Presiden (Capres) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai polemik novel "Ghost Fleet" positif dan menjadi alarm bagi Indonesia.
Selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Partai Gerindra juga melirik mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Dari sembilan nama yang diajukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju sebagai calon presiden (Capres), Anis Matta dinilai sebagai kandidat terkuat.
Bakal Capres dari PKS Anis Matta menyatakan kasus puisi "konde dan kidung vs cadar dan adzan" Sukmawati sangat menyakiti umat Islam dan kian memperdalam pembelahan di tengah anak bangsa.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman disebut menyapu bersih atau memecat sejumlah loyalis Anis Matta. Namun, pemecatan itu dilakukan secara sepihak dan tanpa sebab.